Untuk
memperkokoh status Unesa agar diakui di tingkat nasional dan internasional,
Unesa melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri
diantaranya dengan Jepang dan Cina. Dengan Jepang, Unesa melakukan kerjasama
dengan Nagoya University, Tsukuba University, dan Ichi University. Sedangkan
South China Normal University, Huazhong Normal University, dan Beijing Sport University
merupakan mitra kerja sama Unesa di Cina.
Lesson
Study yang kini banyak diperbincangkan sebagai pelengkap dari perkembangan
penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kerjasama Unesa dengan
Jepang. Dr. Suharsono, M.Phil, Ph.D. ketika ditemui di ruang kerjanya (10/2)
mengatakan bahwa pengembangan program Lesson Study yang diperkenalkan oleh
Makoto Yoshida telah sukses dilakukan di Jepang. Tiga perwakilan dari Hokuriku
University yang datang ke Unesa adalah Tsutomu Ogura, Ph.D. (Chairman, Board of
Trustees), Shigeru Minamino (Member Board of Trustees Chief Administrator), dan
Justin Tobias (Deputy Manager International Exchange Center). Pembahasan
mengenai kerja sama itu dilakukan di ruang pertemuan Rektorat Unesa pukul 15.00
WIB. Pembahasan dimulai dengan pengenalan mengenai Unesa dan sejarah singkat
Surabaya oleh Rektor Unesa, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan kerja sama. Di
antara kerja sama yang ditandatangani Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. dan
Tsutomu Ogura, Ph.D., ada tiga hal pokok. Pertama, kerja sama di bidang joint
degree program, yaitu mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Unesa belajar selama
tiga tahun di Unesa dan satu tahun di Jepang. Kedua, mengirim guru atau dosen
Bahasa Jepang dari Unesa ke Jepang selama tiga minggu. Di sana nanti mereka
akan diberi kesempatan belajar bahasa dan kebudayaan Jepang lebih mendalam,
termasuk mengunjungi sekolah-sekolah di Jepang. Ketiga, dosen Hokuriku
University akan mengajar Bahasa Jepang di Unesa dan mereka juga akan belajar
kebudayaan Indonesia. Sebagai tindak lanjut, pada 25 Juni 2014 mendatang
delegasi Unesa akan diberangkatkan untuk berkunjung ke Hokuriku University.
Mengenai pengiriman guru Bahasa Jepang, Unesa akan melakukan penjajakan dengan
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur. "Kami akan berkomunikasi
dengan Kadindik Jatim agar para guru yang akan diberangkatkan ke Jepang nanti
mendapat izin resmi dari pemerintah untuk mengikuti program tersebut,"
tutur Tsuroyya, Koordinator Kerjasama Luar Negeri Kantor Urusan Internasional
(KUI) Unesa. Hingga sekarang ini, kerjasama dengan Nagoya dan Aichi merupakan
jalinan kerjasama yang masih lancar. Dalam skala Universitas, ada kerjasama
bidang teknik dengan JICA sejak tahun 2000-an hingga sekarang. Salah satu
bidang kerjasamanya berkenaan dengan air dan Unesa punya sebuah produk air
kemasan sendiri yang bermerk UNESA hasil dari kerjasama tersebut. Belum ada
kerjasama spesifik dengan perusahaan Jepang, namun tidak sedikit permintaan
dari berbagai perusahaan Jepang akan lulusan Prodi Bahasa Jepang Unesa. Meskipun
bertujuan utama untuk mencetak guru, namun prodi ini juga memasukkan mata
kuliah yang sekiranya dibutuhkan di masyarakat sebagai mata kuliah tambahan.
Hal tersebut terus disesuaikan dengan melihat perkembangan kebutuhan masyarakat.
Sehingga nantinya para lulusan tersebut bisa mencoba peluang kerja selain
bidang keguruan yang telah diajarkan, seperti menjadi interpreter, manajemen
bisnis dll. Dan mungkin sekiranya mereka sudah masuk ke perusahaan yang sama
sekali berbeda dengan bidang mereka, mau tidak mau mereka akan mempelajari dari
awal/learning by doing di perusahaan tersebut.
Sedangkan
dengan South China Normal University, Huazhong Normal University, dan Beijing
Sport University merupakan mitra kerja sama Unesa di Cina. Unesa bekerja sama
dengan Universitas Huazhong untuk mendirikan prodi bahasa Mandarin, dan
langsung dikirim empat dosen dari negara Cina. Dengan pertimbangan tersebut,
Unesa lebih berani membuka prodi bahasa Mandarin daripada bahasa Madura.
Disamping itu, ahli bahasa Madura pun ini kapasitasnya tidak begitu banyak.
Cina merupakan negara yang kuat baik secara politik dan ekonomi, hal itu pula
yang menyebabkan nonetnis Cina berminat untuk menguasai bahasa Mandarin yang
dianggap bahasa yang bernilai ekonomis. Selain itu pertimbangan ini juga
didasarkan pada letak Unesa di kota Surabaya, yang merupakan kota terbesar
kedua di Indonesia diharapkan akan menarik banyak peminat. Bila kerjasama ini
berhasil, maka Unesa akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia
yang membuka program Pendidikan Bahasa Mandarin. ”Walaupun banyak perguruan
tinggi yang mempunyai program Bahasa Mandarin, namun itu merupakan program
nonkependidikan. Untuk program Pendidikan Bahasa Mandarin itu sendiri masih
belum ada perguruan tinggi yang memilikinya,” tegas dosen FBS ini. Tidak hanya
itu UNESA juga menyetujui perjanjian Mou dengan Huazhong Normal University dimana
isi dari perjanjian tersebut adalah pertukaran guru (dosen) dan murid
(mahasiswa) untuk study, training, dan pembayaran dosen dari Huazhong normal
university, bekerja sama dalam penelitian, pertukaran informasi, publikasi, dan
materi untuk kepentingan akademik, dan pertukaran professor dan peneliti.
Mengenai
pelaksanaan kerjasama dengan dua negara besar di Asia tersebut, Koordinator
Kerjasama Internasional Unesa ini mengatakan bahwa pelaksanaan dengan Jepang
adalah pelatihan para guru tentang bagaimana lesson study diterapkan. Lesson
study yang dimaksudkan adalah lesson study adaptasi dari Jepang yang telah
berhasil dilakukan di negeri sakura itu. Sebagai tindak lanjut kerjasama Unesa
dengan Cina dalam pembukaan jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin adalah ditanda
tanganinya Protocokol Agreement antara dekan Huazhong Normal University, Ren
Youzhou dengan dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Prof. Dr. Setya Yuwana,
M.A. pada oktober 2008 yang lalu. Rencananya pembukaan jurusan Pendidikan
Bahasa Mandarin akan dilakukan pada bulan Juli 2009, bertepatan dengan
diadakannya Konferensi Internasional Bahasa dan Budaya Mandarin.
Ada
dua hal yang menjadi target Unesa dalam kerja sama kali ini, satu diantaranya
adalah tentang status Unesa. Kerjasama ini diharapkan akan memperkuat status
Unesa sebagai perguruan tinggi baik di dalam atau di luar negeri. Selain itu
pemaksimalan fungsi Unesa dalam ikut serta mengembangkan potensi guru di SD,
SMP, dan SMA juga merupakan target Unesa dalam kerja sama kali ini.
Terkait
kerjasama Unesa dalam cabang Olahraga Wushu, Pembantu Rektor II Unesa. Drs.
Nurhasan, M.Kes. mengatakan bahwa awal kerjasama tersebut adalah kerjasama
Unesa dengan Akademi Wushu Indonesia (AWI) pada Pebruari 2008. Akademi Wushu
inilah yang diback up Unesa dalam pengembangan ilmu pengetahuan olahraga dan
sumber daya manusianya. “Bersama dengan Akademi Wushu Indonesia inilah Unesa
menjalin kerja sama dengan Beijing Sport University,” tegasnya. Sedangkan
teknis pelaksanaannya berupa pengiriman atlet, pertukaran pelatih, dan
kerjasama dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.
Dengan kerjasama ini Unesa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya
pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga, olahraga dibidang
kesehatan, dan sport massage. “Harapan saya semoga wushu yang akan menjadi
salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unesa akan lebih di kenal oleh
masyarakat baik di tingkat nasional dan internasional. Selain itu semoga
kerjasama Unesa dengan Beijing Sport University bukan hanya dalam cabang
olahraga wushu tetapi juga cabang-cabang olahraga yag lain.” harap dosen FIK
yang dikenal oleh berbagai kalangan ini tulus.
Selain
bekerjasama dengan Jepang dan Cina, Unesa juga mengadakan kerjasama dengan
negara Asia lain, bahkan dengan negara di Eropa dan Australia. Negara Asia lain
yang menjadi partner kerjasama Unesa adalah Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia.
Kerjasama dilakukan dalam pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama,
penelitian jurnal penelitian bersama, dan kegiatan lain yang relevan. Di Eropa,
Unesa bekerjasama dengan Utrecht University, Belanda dalam program pembukaan
kelas internasional, preseudental institute yang masih bagian dari Utrecht
University, dan perintisan kerjasama dengan Rotterdam University. Dengan
Australia, Unesa mengadakan kerjasama dengan Curtin University dan beberapa
sekolah SMP-SMA di Australia dalam model pengembangan S-2 kelas internasional.
Wira Ilyasa Wicaksono (14010024062)
0 komentar:
Posting Komentar