Jurusan
Sendrasik merupakan salah satu jurusan yang ada di Universitas Negeri Surabaya.
Yang merupakan singkatan dari Seni Drama, Tari, Musik dan masuk dalam Fakultas
Bahasa dan Seni. Jurusan Sendratasik ini merupakan jurusan yang bisa dibilang
“terpinggirkan”, karena gedung kuliah dari Sendratasik ini memang agak jauh
dari jurusan lain yang ada di Fakultas Bahasa dan Seni. Namun, jurusan
Sendratasik ini merupakan jurusan yang telah membawa nama harum Univeersitas
Negeri Surabaya di Kancah Nasional.
Kota Palangkaraya mendadak menjadi sangat meriah ketika para
mahasiswa (tentu juga diikuti para pendampingnya) dari berbagai penjuru
nusantara mulai tiba di kota ini. Ratusan atau bahkan ribuan mahasiswa berserta
pendampingnya berkumpul untuk mengikuti kegiatan Pekan Seni Mahasiswa Nasional
(PEKSIMINAS). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dua tahuan yang
selalu diagendakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya saja
penyelenggaraannya selalu berpindah tempat dari Propinsi satu ke Propinsi
lainnya. Ada berbagai tangkai seni yang dilombakan, diantaranya: Poster,
Fotografi, Lukis, Karikatur, Baca Puisi, Penulisan Lakon, Monolog, Keroncong,
Seriosa, Dangdut, Pop, Tari, dan sebagainya.
Kegiatan
ini dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 14
September 2014. Seluruh kegiatan tangkai lomba diselenggarakan pada tanggal 15
sampai dengan 16 September 2014, dan ditutup pada tanggal 17 September. Selain
lomba panitia juga menyelenggarakan Seminar pada tanggal 17 september dengan
pembicara menghadirkan tiga pembicara; yakni Rektor IKJ, Nungki Kusumastuti,
dan satu merupakan pembicara lokal.
Pelaksanaan tangkai lomba Tari adalah pelaksanaan tangkai
lomba yang paling menarik minat penonton, seperti yang ungkapkan oleh panitia
pelaksana dalam laporan penutupan. Dari sekian kontingen yang hadir dalam
Peksiminas ini yang mengikuti tamgkai lomba sebanyak 25 peseta. Hasil dari
tangkai lomba tari, juara I diraih oleh Jawa Timur, juara II Propinsi Bali,
Juara III DKI Jakarta, Harapan I Jawa Tengah, dan Juara Harapan II Padang.
Propinsi Jawa Timur sebagai peraih juara I diwakili oleh
mahasiswa Sendratasi Fakultas Bahasa dan Seni Unesa. Tim ini mengusung tari
garapan baru yang diberi nama Mbarang Jantur. Sebagai penata tari adalah Patry
dan Yuvita, sedangkan penata musiknya adalah Jarmani. Dalam proses yang cukup
lama koreografi ini didampingi oleh para dosen sendratasik, yakni: Joko
Winarko, S.Sn.,M.Sn, Dra.Jajuk Dwi Sasanajati, M.Hum, dan Peni Puspito yang
akrab disapa Pepenk. Pendukung karya ini sebanyak 5 orang penari (Dian, Jajuk,
Mifta, Puri, dan Mirna) dan 10 orang pemusik. Tarian ini ingin mengungkap
kehidupan seorang pengamen jalanan yang mengalami berbagai lika-liku
kehidupannya. Dengan kemampuan teknik gerak yang kuat disertai kreativitas yang
tinggi koreografi ini dapat memukau para menghayatnya.
Tentunya hal ini bukan saja Rektor
Unesa yang bangga mendapatkan nominasi yang diraihnya, namun BPSMI Jawa Timur
juga merasa bangga dengan penampilan sekaligus penyajian tim ini karena
bertahun-tahun lamanya BPSMI Jawa Timur selalu berharap juara I bagi tangkai
lomba tari dalam Peksiminas. Ternyata dengan tampilnya Tim Tari dari
Sendratasik Unesa harapan tersebut menjadi kenyataan,
Sebelumnya Jurusan Sendratasik juga
mendapat 4 Piala di Universitas Brawijaya lewat Tari Ngojhur. Jurusan
Sendratasik unjuk kebolehannya diajang festival tarian dalam Dies Natalis yang
ke-47 Universitas Brawijaya Malang (unibraw). Acara itu juga diikuti 4 PTN
lainnya di Jawa Timur, diantaraya UNAIR, UM, Universitas Trunojoyo, dan UNEJ.
Tari Ngojhur yang dibawakan oleh 3 mahasiswa dan 3 mahasiswi Unesa dalam satu
team ini, berhasil meraih 4 piala sekaligus dalam 4 kategori yaitu : Koreografer
terbaik, penyaji terbaik, penulisan naskah (konsep) terbaik, penata musik
iringan terbaik. Tari Ngojhur merupakan tarian baru yang berasal dari Madura,
dimana Tari Ngojhur ini mengkisahkan tentang etnik atau budaya madura yaitu
kegiatan masyarakat madura yang membantu nelayan menangkap ikan dilaut dengan
imbalan ikan, bukan uang untuk kebutuhan hidup atau sebagai kulinya. Dan
kegiatan itu ditekankan dan divisualisasikan dengan gerak tarian tradisi
kontemporer yang membutuhkan teknik gerak yang yang cukup sulit dan unik.
Tarian Ngojhur merupakan tarian
garapan atau tarian yang dipersiapkan khusus untuk mengikuti festival di
Unibraw. Tari itu diusung oleh M.Hariyanto salah satu mahasiswa Jurusan
Sendratasik yang berasal dari pulau Madura dan merupakan Duta Penari Jawa Timur
2008. Disetiap penyelenggaraan festival, Jurusan Sendratasik selalu
mempersembahkan tarian baru / tarian garapan yang memang belum ditampilkan
dimanapun ” ucap Ketua Jurusan Sendratasik, Djoko Tutuko. Minat para penari dan
dosen berperan penting dalam mencapai hasil yang maksimal, semua penari yang
juga dibantu oleh beberapa dosen benar-benar berlatih tanpa mengenal waktu dari
siang hingga malam, Hanya dalam waktu kurang lebih 3 minggu mereka menjalani
latihan-latihan tari itu, dan waktu itu sangat terbatas mengingat tari Ngojhur
membutuhkan teknik gerak yang cukup rumit, sulit dan juga unik. Semua itu bisa
teratasi dengan semangat teman-teman yang benar-benar ingin menampilkan
penampilan yang terbaik untuk UNESA dalam festival itu.
Tak hanya sampai disitu, Jurusan
sendratasik dalam meningkatkan citra institusi baik di dalam maupun luar
negeri. Pada tahun 2009 UNESA melakukan berbagai kegiatan baik yang bertaraf
nasional maupun internasional. Kali ini bertaraf nasional, Unesa berusaha
memperlihatkan potensi yang dimiliki para mahasiswanya melalui potensi seni.
Malam itu (19/12) di TVRI Jatim, mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unesa, unjuk
kebolehan dalam acara “Campursari Tambane Ati” yang tayang setiap Sabtu malam.
Dalam acara ini perpaduan seni musik dan seni tari menciptakan decak kagum
serta sorak gembira para audience yang hadir pada malam itu.
Saat ditanya terkait dengan tema
Lustrum, rektor Unesa menjawab bahwa komitmen Unesa menuju world class
university dengan memperkuat perannya dalam pendidikan yang membentuk kualitas
dan karakter bangsa”. Tema ini sesuai dengan realitas di lapangan bahwa
kerjasama multidimensi antarinstansi merupakan syarat mutlak (conditio sine qua
non). Keberhasilan dalam menghadapi kompetisi antarlini sebagai akibat proses
globalisasi. Informasi dan telekomunikasi adalah hal penting dalam globalisasi.
Kepesatan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi telah
mengantarkan setiap institusi, tidak terkecuali Unesa, memasuki era global yang
ditandai dengan tingginya tingkat kompetisi, berbagai kondisi eksternal yang
berpengaruh pada tingkat eksistensi Unesa yang tidak mungkin dihindari. Acara
yang dipandu oleh cak pendik ding tak tong ini juga menampilkan performance
istimewa dari PR 2 yang lagi-lagi mendendangkan lagu Madu Tiga karya Ahmad
Dhani.
Jadi, hal itulah yang membuat
sebutan bahwa Jurusan Sendratasik merupakan jurusan yang “Terpinggirkan Justru
Membanggakan”. Oleh karena itu, walaupun jurusan yang tempatnya memang jauh
dibandingkan dengan jurusan lainnnya di Fakultas Bahasa dan Seni namun sudah
sering membanggakan nama Universitas Negeri Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar