Universitas
Negeri Surabaya (Unesa) tidak dapat dipisahkan dari bagian utuh perjalanan
panjang pendidikan nasional. Dengan telah menghasilkan sekitar 80.000 lulusan,
Unesa berani memosisikan diri sebagai salah satu penyelenggara pendidikan
tinggi yang mampu merencanakan pengembangan untuk menyelenggarakan pendidikan
yang bermutu, mengevaluasi diri untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing
tinggi (nation competitiveness) dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship),
serta mengatur segala kegiatannya dalam suatu mekanisme organisiasi yang sehat
(organizational health).
Sejarah
Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya yang dimulai sekitar tahun
1950. Berawal dari kursus B-I dan B-II bidang Ilmu Kimia dan Ilmu Pasti yang
memanfaatkan sarana dan prasarana berupa ruang kelas dan laboratorium dari
pendidikan Belanda, Hoogere Burger Schol (HBS). Kursus-kursus tersebut diselenggarakan
di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru setingkat SLTP dan SLTA.
Kursus-kursus tersebut meliputi: (a) B-I dan B-II Kimia, (b) B-I dan BII Ilmu
Pasti, (c) B-I Bahasa Inggris, (d) B-I Bahasa Jerman, (e) B-I Teknik, (f) B-I
Pendidikan Jasmani, (g) B-I Ekonomi, (h) B-I Perniagaan, dan (i) B-I Ilmu
Pesawat. Pada tahun 1957, kursus-kursus B-I dikelompokkan menjadi dua, yaitu
(1) Kursus B-I Umum, yang meliputi Bahasa Inggris dan bahasa Jerman, dan (2)
Kursus B-I Kejuruan, yang meliputi Kimia, Ilmu Pasti, Ekonomi, Perniagaan,
Teknik, Pendidikan Jasmani, dan Ilmu Pesawat. Kursus-kursus tersebut
berlangsung sampai tahun 1960.
Untuk
menghilangkan dualisme kursus B-I dan B-II dengan lulusan yang tidak
bergelar, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menghasilkan lulusan bergelar, dengan Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 kedua kursus tersebut diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mencetak guru sekolah lanjutan. Selanjutnya lembaga tersebut, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6/1961 tertanggal 7 Februari 1961, diintegrasikan menjadi salah satu fakultas dalam FKIP Universitas Airlangga Cabang Malang dan bernama FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya.
bergelar, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menghasilkan lulusan bergelar, dengan Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 kedua kursus tersebut diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mencetak guru sekolah lanjutan. Selanjutnya lembaga tersebut, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6/1961 tertanggal 7 Februari 1961, diintegrasikan menjadi salah satu fakultas dalam FKIP Universitas Airlangga Cabang Malang dan bernama FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya.
Pada
tahun 1962 dengan berdirinya Akademi Pendidikan Guru (APG), yang
kemudian menjadi Institut Pendidikan Guru (IPG), dualisme muncul kembali. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 1/1963 tertanggal 3 Januari 1963 dilakukan integrasi IPG dengan FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Dengan integrasi ini FKIP Universitas Airlangga di Malang, pada tanggal 20 Mei 1964, statusnya diubah menjadi IKIP Malang Pusat dan FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya berubah menjadi IKIP Malang Cabang Surabaya. Keadaan semacam itu berlangsung sampai tanggal 19 Desember 1964.
kemudian menjadi Institut Pendidikan Guru (IPG), dualisme muncul kembali. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 1/1963 tertanggal 3 Januari 1963 dilakukan integrasi IPG dengan FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Dengan integrasi ini FKIP Universitas Airlangga di Malang, pada tanggal 20 Mei 1964, statusnya diubah menjadi IKIP Malang Pusat dan FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya berubah menjadi IKIP Malang Cabang Surabaya. Keadaan semacam itu berlangsung sampai tanggal 19 Desember 1964.
Berdasarkan
SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan nomor 182/1964 tertanggal 19
Desember 1964, secara resmi IKIP Surabaya berdiri sendiri dengan pimpinan suatu
presidium Tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal kelahiran IKIP Surabaya
yang setiap tahun diperingati sebagai dies natalis IKIP Surabaya. Pada tahun
1964, IKIP Surabaya mempunyai lima fakultas, yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP), (2) Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), Fakultas Keguruan Sastra Seni
(FKSS), (4) Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), dan (5) Fakultas Keguruan
Ilmu Teknik (FKIT). Pada 1 Maret 1977, Sekolah Tingi Olahraga (STO)
berintegrasi dengan IKIP Surabaya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan R.I. nomor 042/O/1977 tertanggal 22 Februari 1977 dan menjadi
Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK), yang merupakan fakultas keenam yang
dikelola oleh IKIP Surabaya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah R.I. nomor
27/1981, IKIP Surabaya mempunyai enam fakultas, yaitu: (1) Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP), (2) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), (3) Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (FPMIPA), (4) Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), (5) Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan (FPTK), dan (6) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).
Saat
ini Unesa telah menambah fasilitas baru yaitu Lab School yang berada di
seberang lapangan atletik Unesa. Unesa membangun Lab School ini bertujuan untuk
mengembangkan SDM yang lebih berkualitas dan juga ingin menciptakan lebih
banyak prestasi.
Sekolah
Menengah Pertama Labschool Universitas Negeri Surabaya (SMP abschool Unesa)
adalah Sekolah Menengah Pertama yang dikelola oleh Yayasan Dharma Wanita
Persatuan Unesa bidang pendidikan yang berada di bawah binaan Unesa. Disamping
itu Yayasan juga Membina Child Care-CC (taman penitipan anak), PG (play group),
TK (taman kanak-kanak) dan SD (sekolah dasar). Lokasi di kompleks Kampus Unesa
jalan Ketintang Surabaya.
1. Visi:
Menciptakan generasi lebih unggul dan berkarakter yang siap
berkompetisi di era global
2. Misi:
· Mengembangkan sisiwa yang cerdas,
agamis, demokratis, dan Humanis yang mampu mendorong menjadi siswa aktif,
produktif, kreatif, inovatif, afektif.
· Mewujudkan siswa dan lulusan yang
berkarakter mulia, tangguh dan berdaya juang tinggi dalam persaingan globlal.
· Mewujudkan siswa dan lulusan yang
berkemampuan internasional dalam bidang sains, teknologi dan seni.
Berikut
ini adalah keunggulan dan prestasi Lab School Unesa :
1.
Keunggulan
a. Diasuh oleh guru-guru yang sudah
berpengalaman mengajar di SD dengan lulusan S1 dan S2 Universitas Negeri Surabaya.
b. Budi pekerti dan agama mendapat
penekanan sehingga rasa hormat menghormati, kekeluargaan, dan gotong
royong serta perilaku anak selalu mendapat perhatian.
c. Pengenalan komputer, bahasa inggris,
bahasa jepang, serta pendidikan musik diberikan sejak dini kepada peserta
didik.
d. Bekerja sama dengan Sekolah Jepang
Surabaya (SJS) secara periodik melakukan belajar bersama secara bergantian.
e. Ruang belajar yang standar dan
representatif dengan 24 siswa per kelas.
2.
Prestasi
a. Pada tahun pembelajaran 2012-2013
siswa SD Lab School UNESA diterima di Sekolah RSBI Surabaya sejumlah 20
siswa.
b. Tahun 2013 :
-
Juara 3 Lomba Fashion On The Street kategori Anak ; Festifal
Batik 2013 – Surabaya.
-
Juara 1 Lomba Musi Perkusi tingkat Kota Surabaya
-
Juara 3 Sepak Takraw - POR SD Se-Surabaya
-
Juara 3 Atletik Lari - POR SD Se-Surabaya
-
Juara 1 Lomba Menulis Cerita Pendek tingkat kota Surabaya
c. Tahun 2012:
-
Juara 3 Siswa Teladan Putra tingkat Kecamatan Gayungan
-
Juara 3 Siswa Teladan Putri tingkat Kecamatan Gayungan
d. Tahun 2011
-
Juara 1 Be Smart Competition tingkat Jawa Timur
-
Juara 3 Kompetisi Matematika Nalarya Realistic tingkat Provinsi
Jawa Timur
-
Juara 2 Math Competition tingkat Provinsi Jawa Timur
-
Juara 2 Menulis Cerita tingkat Provinsi Jawa Timur
-
Juara Harapan 1 Japanese Mathematic tingkat Provinsi Jawa Timur
-
Juara Harapan 3 Japanese Mathematic tingkat Provinsi Jawa
Timur
-
Wakil Kecamatan untuk lomba IPA tingkat Kabupaten
0 komentar:
Posting Komentar