Pages

Ads 468x60px

Jumat, 19 Juni 2015

Pendopoh dan Patung Ki Hajar Dewantoro Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya



Universitas Negeri Surabaya atau yang biasa dikenal sebagai UNESA adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Kota Surabaya. Pada awalnya Universitas Negeri Suarabaya bernama IKIP dan akhirnya berganti menjadi Universitas Negeri Surabaya. Univeritas Negeri Surabaya berdiri pada tanggal 19 Desember 1964 dengan 5 Fakultas. Akan tetapi, saat ini Universitas Negeri Surabaya sudah memiliki 7 Fakultas yang diantaranya yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Salah satu Fakultas di Universitas Negeri Surabaya yang ada sejak awal berdirinya UNESA yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan. Dalam lingkup Fakultas Ilmu Pendidikan terdapat 8 jurusan/prodi yaitu pendidikan guru sekolah dasar, pendidikan guru anak usia dini, pendidikan luar sekolah, Teknologi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Pendidikan Bimbingan dan Konseling dan Pendidikan Luar Biasa.

Dalam artikel ini akan menjelaskan tentang Pendopoh dan Patung Ki Hajar Dewantoro yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. Tujuan penulisan artikel ini agar pembaca dapat mengetahui sejarah dan kondisi Pendopoh dan Patung Ki Hajar Dewantoro. Di dalam Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, tedapat patung Ki Hajar Dewantoro dan Pendopoh Ki Hajar Dewantoro. Alasan mengapa Ki Hajar Dewantoro yang dipakai sebagai nama Pendopoh dan di buat Patung di Fakultas Ilmu Pendidikan yaitu karena Ki Hajar Dewantoro adalah Bapak Pendidikan bagi Bangsa Indonesia. Jadi, Patung dan Pendopoh tersebut sebagai cerminan dan wujud penghargaan bagi Ki Hajar Dewantoro yang telah memperjuangkan nasib Bangsa Indonesia.

Pertama, penulis akan menjelasakan tentang Pendopoh Ki Hajar Dewantoro. Pendopoh Ki Hajar Dewantoro bisa dibilang sebagai tepat yang sangat menyenangkan bagi Mahasiswa. Pendopoh tidak pernah sepi akan Mahasiswa yang berada disitu, entah itu siang atau malam Pendopoh tidak akan pernah sepi akan Mahasiswa. Alasan pertama mengapa Mahasiswa senang berada di Pendopoh Ki Hajar Dewantoro yaitu fasilitas Wifi yang disediakan oleh setiap Jurusan/Prodi yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Mahasiswa tidak akan pernah lepas dari berbagai tugas kuliah dari Dosen. Dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini apapun bisa di dapatkan tanpa harus membaca buku, melainkan dengan bantuan koneksi internet sudah bisa untuk mencari apapun hal yang kita mau. Maka alasan itulah yang mendasari Mahasiswa merasa senang berada di Pendopoh Ki Hajar Dewantoro. Selain faktor wifi, faktor tempat yang strategis menjadi alasan Mahasiswa mengapa memilih pendopoh sebagai tempat mengerjakan tugas. Pendopoh Ki Hajar Dewantoro terletak di tengah-tengah lingkungan gedung-gedung fakultas ilmu pendidikan. Suasana Pendopoh yang sejuk dan di lewati oleh angin yang sepoi-sepoi membuat Pendopoh Ki Hajar Dewantoro semakin membuat Mahasiswa senang saat berada di Pendopoh.

Selain sisi positif, Pendopoh Ki Hajar Dewantoro mempunyai sisi negatif yang sangat memprihatinkan yaitu keadaan lingkungan disekitar pendopoh yang sangat tidak terawat. Kebersihan yang tidak terjaga akan menyebabkan Pendopoh Ki Hajardewantoro kotor dan terlihat tidak terawat. Kotoran sisa makanan dan minuman Mahasiswa terbiarkan tergeletak di lantai-lantai pendopoh. Semua itu disebabkan karena kurangnya kesadaran terhadap lingkungan pada diri masing-masing Mahasiswa. Padahal, tata tertib sudah tertempel pada dinding-dinding sekitar pendopoh. Tetapi, tata tertib tersebut sepertinya tidak berpengaruh baik bagi kesadaran mahasiswa. Hal ini dibuktikan bahwa sampah-sampah yang terlihat brserakan terlebih pada saat pagi hari.

Setelah Pendopoh Ki Hajar Dewantoro, penulis akan menceritakan tentang patung Ki Hajar Dewantoro yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Pada awalnya patung ini terdapat di Fakultas Ekonomi karena Ki Hajar Dewantoro selain sebagai Bapak Pendidikan beliau juga mendapatkan gelar sebagai Bapak Ekonomi bagi Bangsa Indonesia. Karena Patung yang berada di Fakultas Ekonomi tidak diperbolehkan untuk dipindah, maka Fakultas Ilmu Pendidikan memutuskan untuk membuat sendiri patung Ki Hajar Dewantoro yang lebih bagus.

Patung Ki Hajar Dewantoro berada di depan Pendopoh Ki Hajar Dewantoro. Patung berdiri dengan tegak dan di sekililing patung terdapat kolam kecil. Dalam kolam kecil tersebut terdapat Aligator yang berukuran cukup besar dan ikan-ikan kecil yang mengelilinginya. Selain itu terdapat air mancur yang membuat Patung Ki Hajar Dewantoro lebih indah. Tetapi, masalah yang sama terjadi pada kolam yang mengelilingi patung Ki Hajar Dewantoro. Air kolam terlihat keruh, petugas kebersihan tidak secara teratur menguras air kolam sehingga hal tersebut merusak keindahan patung tersebut.

            Kebersihan adalah sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari.  Dan seperti yang kita ketahui bahwa kebersihan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, penyakit, dan lain lain. Kotoran yang dapat merugikan segala aspek  yang menyangkut setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat. Dan sebagaimana di ketahui bahwa kehidupan manusia sendiri tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Maka sebagai individu harusnya segala aspek  yang ada dalam masyarakat harus dapat menjaga kebersihan lingkungan. Karena tanpa lingkungan yang bersih setiap individu maupun masyarakat akan menderita yang dikarenakan faktor yang merugikan seperti kesehatan. Kesehatan itu begitu mahal harganya, sehingga semuanya harus di olah dengan baik . Lingkungan yang kotor berarti penganggu kesehatan yang juga berarti membuat bibit penyakit. Namun segala sesuatu ada kata perubahan hanya saja dalam segala persoalan-persoalan, semua ini tidak dapat dijalankan tanpa sebuah kesadaran dari setiap individu masyarakat maupun kelompok masyarakat untuk menjaga kebersihan, Maka Kebersihan itu tidak akan berguna dan menimbulkan banyak kerugian. Sebagaimana kita ketahui bahwa pandangan masyarakat tentang sadar lingkungan sangatlah minim/kurang. Maka, mulailah menumbuhkan rasa peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar dari diri anda sendiri.


Ditulis oleh Mayang Sari (14010024028)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dosen Pengampuh Mata Kuliah

Bu Hespi Septiana, M.Pd.

Admin Blog

M SULTHON

Penanggung Jawab Mata Kuliah

Kun Fahmi Arifin
 
WE ARE ONE FROM DIFFERENT AND EXCELLENT Turbo