Berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan nomor
182/1964 tertanggal 19 Desember 1964, secara resmi IKIP Surabaya berdiri
sendiri dengan pimpinan suatu presidium Tanggal tersebut ditetapkan sebagai
tanggal kelahiran IKIP Surabaya yang setiap tahun diperingati sebagai dies
natalis IKIP Surabaya. Pada tahun 1964, IKIP Surabaya mempunyai lima fakultas,
yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (2) Fakultas Keguruan Ilmu Sosial
(FKIS), Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS), (4) Fakultas Keguruan Ilmu
Eksakta (FKIE), dan (5) Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT). Pada 1 Maret
1977, Sekolah Tingi Olahraga (STO) berintegrasi dengan IKIP Surabaya
berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. nomor 042/O/1977
tertanggal 22 Februari 1977 dan menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan
(FKIK), yang merupakan fakultas keenam yang dikelola oleh IKIP Surabaya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah R.I. nomor 27/1981, IKIP Surabaya mempunyai
enam fakultas, yaitu: (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (2) Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), (3) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
pengetahuan Alam (FPMIPA), (4) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(FPIPS), (5) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), dan (6) Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).
Dengan kepercayaan untuk menyelenggarakan perluasan mandat (wider
mandate), IKIP Surabaya berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
berdasarkan SK Presiden R.I. nomor 93/1999 tertanggal 4 Agustus 1999 dengan
mengelola enam fakultas, yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (2) Fakultas
Bahasa dan Sastra (FBS), (3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA), (4) Fakultas Ilmu Sosial (FIS), (5) Fakultas Teknik (FT), dan (6)
Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Saat ini Unesa mengelola 63 program studi,
kependidikan maupun nonkependidikan, dengan jenjang diploma (D2 dan D3), strata
satu (S1), dan pascasarjana yang terdiri atas strata dua (S2) dan strata tiga
(S3). Karena perjalanan Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya, maka
hari kelahiran (dies natalis) Unesa tetap menggunakan dies natalis IKIP
Surabaya.
Universitas
Negeri Surabaya (UNESA) memiliki 2 kampus utama yaitu Kampus Ketintang dan
Kampus Lidah Wetan. Di Kampus Ketintang terdapat beberapa fakultas diantaranya
FMIPA, FIS, FT, dan FE. Sedangkan di
Kampus Lidah Wetan terdapat beberapa fakultas, diantaranya FIP, FIK, dan FBS.
Disini
saya akan bercerita sedikit tentang kampus yang berada di Lidah Wetan. Kampus
ini termasuk dalam kampus yang cukup rindang. Dimana kampus ini jauh dari
kebisingan kota Surabaya dan juga kampus ini banyak ditumbuhi pepohonan yang
membuat sejuk para mahasiswanya. Kampus ini merupakan salah satu kampus UNESA
yang memiliki banyak pepohonan. Kampus ini juga cukup luas di wilayah Lidah
Wetan.
Sarana
dan prasarana yang ada di Unesa tergolong kurang lengkap, karena di kampus FIP
Lidah Wetan pada Gedung O4 selama beberapa bulan terakhir tidak disediakan LCD
dan sound. Hal ini membuat para mahasiswa sedikit terganggu karena harus
melakukan pembelajaran hanya menggunakan sarana seadanya.
Beberapa
bulan yang lalu, atap gedung yang ada pada Gedung O4 ini juga sempat akan
roboh. Hal ini terjadi pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan terjadi
saat para mahasiswa akan melakukan Ujian Sumatif, sehingga hal ini tentunya
sangat mengganggu mahasiswa-mahasiwa yang sedang melakukan Ujian Sumatif.
Selain
itu, kantin yang ada di kampus Lidah Wetan juga kurang memadai. Seharusnya di
kampus Lidah Wetan terdapat Foodcourt seperti di Kampus Ketintang. Kantin yang
ada di kampus Lidah Wetan terdapat di masing-masing fakultas. Makanan yang ada
di kantin FIP selain makanan yang kurang higienis makanan yang ada kantin ini
juga cukup mahal bagi kantong mahasiswa.
Jaringan
wifi yang disediakan oleh UNESA juga kurang memadai. Seharusnya jaringan wifi
disediakan tiap prodi, sehingga mahasiswa tidak kesulitan untuk menjangkau
jaringan wifi ini. Di FIP, jaringan wifi yang disediakan UNESA sulit sekali di
jangkau. Sebaiknya jaringan wifi lebih diperluas dan lebih ditingkatkan lagi
kecepatannya.
Masjid
yang ada di UNESA kampus Lidah Wetan sudah cukup memadai. Tetapi alangkah
baikya apabila Masjid yang ada di kampus Lidah Wetan ini sering dibersihkan.
Hal ini tentu sangat mengganggu para mahasiswa ataupun masyarakat yang sedang
melakukan sholat di Masjid tersebut. Pada lantai 2 di masjid ini, beberapa
bulan yang lalu sempat kotor sekali. Hal ini terlihat ketika para mahasiswa
sedang melakukan kegiatan TQQ. Terdapat bercak kotoran burung dan terkadang ada
juga kotoran kambing yang berceceran di lantai 2 tersebut.
Sarana
dan prasarana yang ada di kampus Lidah Wetan seharusnya lebih ditingkatkan
lagi, terutama pada jalan menuju kampus ini. Jalan menuju kampus Lidah
sangatlah kurang memadai. Hal ini bisa dilihat pada pintu masuk dari Gang VII.
Dan pintu masuk dari Gang V.
Apabila
sarana dan prasarana yang ada di UNESA ditingkatkan lagi, UNESA tentu akan
menjadi Universitas Negeri Pendidikan yang terbaik di Kota Surabaya.
Ditulis
oleh Maya Ayuningdyah
0 komentar:
Posting Komentar