Pages

Ads 468x60px

Jumat, 19 Juni 2015

Sejarah Universitas Negeri Surabaya



Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tidak dapat dipisahkan dari bagian utuh perjalanan panjang pendidikan nasional. Dengan telah menghasilkan sekitar 80.000 lulusan, Unesa berani memosisikan diri sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi yang mampu merencanakan pengembangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, mengevaluasi diri untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi (nation competitiveness) dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship), serta mengatur segala kegiatannya dalam suatu mekanisme organisiasi yang sehat (organizational health). Unesa harus mandiri (autonomy) sebagai sebuah Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP) seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Sejarah Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya yang dimulai sekitar tahun 1950. Berawal dari kursus B-I dan B-II bidang Ilmu Kimia dan Ilmu Pasti yang memanfaatkan sarana dan prasarana berupa ruang kelas dan laboratorium dari pendidikan Belanda, Hoogere Burger Schol (HBS). Kursus-kursus tersebut diselenggarakan di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru setingkat SLTP dan SLTA. Kursus-kursus tersebut meliputi: (a) B-I dan B-II Kimia, (b) B-I dan BII Ilmu Pasti, (c) B-I Bahasa Inggris, (d) B-I Bahasa Jerman, (e) B-I Teknik, (f) B-I Pendidikan Jasmani, (g) B-I Ekonomi, (h) B-I Perniagaan, dan (i) B-I Ilmu Pesawat. Pada tahun 1957, kursus-kursus B-I dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) Kursus B-I Umum, yang meliputi Bahasa Inggris dan bahasa Jerman, dan (2) Kursus B-I Kejuruan, yang meliputi Kimia, Ilmu Pasti, Ekonomi, Perniagaan, Teknik, Pendidikan Jasmani, dan Ilmu Pesawat. Kursus-kursus tersebut berlangsung sampai tahun 1960.

Untuk menghilangkan dualisme kursus B-I dan B-II dengan lulusan yang tidak bergelar, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menghasilkan lulusan bergelar, dengan Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 kedua kursus tersebut diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mencetak guru sekolah lanjutan. Selanjutnya lembaga tersebut, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6/1961 tertanggal 7 Februari 1961, diintegrasikan menjadi salah satu fakultas dalam FKIP Universitas Airlangga Cabang Malang dan bernama FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya.

Pada tahun 1962 dengan berdirinya Akademi Pendidikan Guru (APG), yang kemudian menjadi Institut Pendidikan Guru (IPG), dualisme muncul kembali. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 1/1963 tertanggal 3 Januari 1963 dilakukan integrasi IPG dengan FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Dengan integrasi ini FKIP Universitas Airlangga di Malang, pada tanggal 20 Mei 1964, statusnya diubah menjadi IKIP Malang Pusat dan FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya berubah menjadi IKIP Malang Cabang Surabaya. Keadaan semacam itu berlangsung sampai tanggal 19 Desember 1964.

Berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan nomor 182/1964 tertanggal 19 Desember 1964, secara resmi IKIP Surabaya berdiri sendiri dengan pimpinan suatu presidium Tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal kelahiran IKIP Surabaya yang setiap tahun diperingati sebagai dies natalis IKIP Surabaya. Pada tahun 1964, IKIP Surabaya mempunyai lima fakultas, yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (2) Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS), (4) Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), dan (5) Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT). Pada 1 Maret 1977, Sekolah Tingi Olahraga (STO) berintegrasi dengan IKIP Surabaya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. nomor 042/O/1977 tertanggal 22 Februari 1977 dan menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK), yang merupakan fakultas keenam yang dikelola oleh IKIP Surabaya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah R.I. nomor 27/1981, IKIP Surabaya mempunyai enam fakultas, yaitu: (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (2) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), (3) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (FPMIPA), (4) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), (5) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), dan (6) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).

Dengan kepercayaan untuk menyelenggarakan perluasan mandat (wider mandate), IKIP Surabaya berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berdasarkan SK Presiden R.I. nomor 93/1999 tertanggal 4 Agustus 1999 dengan mengelola enam fakultas, yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (2) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), (3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), (4) Fakultas Ilmu Sosial (FIS), (5) Fakultas Teknik (FT), dan (6) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Saat ini Unesa mengelola 63 program studi, kependidikan maupun nonkependidikan, dengan jenjang diploma (D2 dan D3), strata satu (S1), dan pascasarjana yang terdiri atas strata dua (S2) dan strata tiga (S3). Karena perjalanan Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya, maka hari kelahiran (dies natalis) Unesa tetap menggunakan dies natalis IKIP Surabaya.

Belajar dari perjalanan kursus-kursus keguruan B-I dan B-II hingga menjadi sebuah universitas, tidak menutup peluang bahwa di kemudian hari Unesa akan berkembang menjadi sebuah universitas besar yang berlokasi wilayah Surabaya Barat dengan program studi, jurusan, maupun fakultas yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat. Pengembangan Unesa yang mengedepankan kompetensi lulusan dan kebutuhan stakeholders akan selalu menjadi pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai bagi Unesa.
Pimpinan Universitas Negeri Surabaya
Pimpinan universitas adalah rektor dan para wakil rektor yang bertugas menjalankan fungsi pengelolaan universitas secara keseluruhan, menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina dosen, karyawan, mahasiswa serta membina hubungan dengan alumni, baik di lingkungan universitas maupun masyarakat.

Rektor diangkat atau diberhentikan untuk masa jabatan 4 tahun, setelah melalui proses pemilihan yang diadakan khusus dalam suatu rapat terbuka Senat Universitas. Inilah susunan Pimpinan Unesa periode 2014-2018.
  • Rektor UNESA  : Prof. Dr. Warsono, Drs., M.S.
  • Pembantu Rektor I  : Dr. Yuni Sri Rahayu, Dra., M.Si.
  • Pembantu Rektor II  : Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T.
  • Pembantu Rektor III : Dr. Ketut Prasetyo, Drs., M.S.
  • Pembantu Rektor IV  : Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, Drs., M.Litt.

Rencana Strategis
Unesa telah menyusun rencana pengembangan untuk periode sepuluh tahun dan telah disahkan oleh Senat Universitas pada tahun 2005, dengan nama Rencana Strategis 2005-2015 Universitas Negeri Surabaya. Renstra ini memuat komponen, prinsip dasar dan strategi pengembangan Unesa yang terbagi dalam dua tahap, yaitu Tahap Pertama (2005-2010) dan Tahap Kedua (2010-2015). Sesuai dengan Renstra 2005-2015, terdapat lima komponen pengembangan, yaitu:
  • (1) komponen fisik, yang terkait erat dengan Master Plan Unesa 2005-2015;
  • (2) komponen akademik
  • (3) komponen organisasi dan mekanisme kerja
  • (4) komponen manajemen administrasi dan ketenagaan
  • (5) komponen manajemen keuangan.

Pengesahan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan pemberlakuan Renstra Kemendiknas 2010-2014 menyebabkan Renstra Unesa 2005-2015 yang selama dijadikan acuan bagi warga Unesa perlu secepatnya dievaluasi dan disesuaikan. Hal ini dilakukan karena selain belum bergayutnya rumusan visi, misi, dan tujuan, juga disebabkan oleh faktor lain, diantaranya; (1) penerapan paradigma baru penyelenggaraan pendidikan dalam Renstra Kemendiknas 2010-2014, (2) penyesuaian indikator kinerja kegiatan dengan Renstra Kemendiknas 2010-2014, (3) pengembangan program kegiatan yang dikelola oleh Ditjen Dikti harus berdasarkan Renstra Kemendiknas 2010-2014.

Penyesuaian renstra 2005-2015 dengan Renstra Kemendiknas 2010-2014 tertuang dalam Renstra Unesa 2011-2015. Renstra ini memuat komponen, prinsip dasar dan strategi pengembangan Unesa menuju perguruan tinggi yang berfokus pada bidang kependidikan dalam rangka menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional.


Ditulis oleh Karinapasa Avirudini (14010024013)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dosen Pengampuh Mata Kuliah

Bu Hespi Septiana, M.Pd.

Admin Blog

M SULTHON

Penanggung Jawab Mata Kuliah

Kun Fahmi Arifin
 
WE ARE ONE FROM DIFFERENT AND EXCELLENT Turbo